Direktorat Pendidikan SMP Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional R.I, sejak tahun 2007 telah bekerjasama dengan berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan program “Sarjana dan Pemuda Penggerak Wajib Belajar Sembilan Tahun Pendidikan Dasar” (SP2WB), diantaranya dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU).
Pada tahun 2007 LP Ma’arif NU telah melaksanakan program SPWB ini di 20 kabupaten yaitu Kab. Tegal, Buru, Lebak, Sumenep, Buton, Bangka Tengah, Halmahera Tengah, Asahan, Sukamara, Polewali Mandar, Pekalongan, Rokan Ulu, Mamasa, Nias Selatan, Bulukumba, Kepahiang, Selayar, Tangerang, Sinjai dan Murung Raya.
Sedangkan pada tahun 2008 ini LP Ma’arif NU telah pula melaksanakan program SP2WB di 20 kabupaten yaitu: Kab. Aceh Timur, Way Kanan, Banyuasin, Tapanuli Utara, Labuhan Batu, Lampung Timur, Muara Enim, Tanggamus, Lampung Selatan, Langkat, Nias, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Asahan, Ogan Komering Ulu (OKU), Tulang Bawang, Lampung Utara, Mandailing Natal, Musi Rawas, Padang Pariaman dan Rokan Hilir.
Tujuan utama program SP2WB tersebut adalah untuk menggerakkan potensi yang ada di masyarakat, swasta dan pemerintah dalam menuntaskan wajib belajar sembilan tahun, dengan harapan terwujudnya wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di seluruh Indonesia.
Keikutsertaan LP Ma’arif NU dalam program SP2WB bertujuan pula untuk menggerakkan segenap warga nahdliyiin agar berpartisipasi aktif dalam mempercepat penuntasan wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar bagi seluruh warga dan bangsa Indonesia sehingga mutu SDM dan satuan pendidikan semakin maju dan meningkat, begitu pula kualitas dan kuantitas SDM serta madrasah/sekolah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU semakin maju dan berkembang.(G Moon)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Selamat .semuga dapat menjadi payung seperti mana pohoh yang rindang
dalam program sp2wb, saya mengharapkan agar rekomendasi yang jelas. pemetaan permasalahan apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah harus, jangan sampai rekomdasinya ngawur kemana-mana.
Posting Komentar